Elevator
Elevator sering disebut lift adalah kereta alat
bangunan untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi.
Lift dapa dipasang untuk bangunan-bangunan yang tingginya lebih
dari 4 lantai karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tugas
atau keperluannya dalam bangunan tersebut hanya mampu dilakukan sampai dengan 4
lantai.
Lift adalah pesawat Pengangkat atau pengangkut manusia yang digerakkan dengan
tenaga listrik baik melalui transmisi tarikan langsung (tanpa atau
dengan roda gigi) maupun transmisi sistem hidrolik dengan gerakan vertikal
(toleransi 7%) naik dan turun.
a.
Riwayat Lift
Mulai dari jaman kuno sampai jaman pertengahan dan
memasuki abad ke-13, tenaga manusia dan binatang merupakan tenaga penggerak.
Pada tahun 1850 telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852
terjadi babak baru dalam sejarah elevator yaitu penemuan elevator yang aman
pertama di Dunia oleh Elisha Graves Otis.
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di
New York pada tahun 1857. Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya,
Charles dan Norton mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan
membentuk Otis Brothers & Co.
pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000
elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan
department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah
elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama. Era Pencakar Langit pada tahun
1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama
yang sangat sukses. Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan
menjadi tulang punggung industri elevator, yaitu elevator listrik gearless
traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada berkembangnya jaman struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol
adalah Empire State building dan World Trade Center di New York, John Hancock
Center di Chicago dan CN Tower di Toronto.
Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi
yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian otomatis adalah Sistem
Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem Autotronik Otis dan Multiple
Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam pengembangan teknologi
komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam pengendalian
elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi
elevator dan mutu berkendara dalam elevator.
b.
Jenis Penggerak lift pada
umumnya
Dari masa ke masa jenis penggerak pesawat lift
telah berkembang dan perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi yang
mendampinginya atau dipergunakannya. Namun demikian pada umumnya jenis
penggerak lift dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Lift dengan sistem pengerak hidrolis
(hydrolic elevator).
2. Lift dengan sistem penggerak dengan motor
listrik (traction type elevator).
Kedua sistem tersebut juga mengalami perkembangan masing-masing, sesuai
dengan kebutuhan dan persyaratan pemasangan
dilapangan yang dihadapinya
c. Jenis Lift Dengan Motor
Traksi
Konsep dasar dari lift yang mempergunakan motor
traksi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)
2.
Jenis Tarikan Gesek (Traction
Drive)
d. Drum Type Elevator
cara
operasi lift jenis ini seperti pesawat angkat yang dipakai pada crane- crane
pada proyek kontruksi bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung gulung.
Pemakaian jenis lift ini pada lift penumpang tidak terlalu populer seperti
pada lift traksi jenis motor pully, hal ini disebabkan adanya beberapa
keterbatasan dalam pemakain. Oleh karena itu lift jenis ini hanya
dipergunakan untuk lift-lift dengan kapasitas kecil seperti pada lift perumahan
(residential elevator) dan (lift pelayan) dumb waiter.
Adapun kelemahan tersebut,
antara lain :
a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis
terbatas ( +/- 15 m/menit)
b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200
kg).
c. Penggunaan tenaga listrik lebih boros (
tanpa bobot imbang ).
Oleh karena biasanya lift jenis ini mempunyai
kecepatan yang rendah ( kurang dari 30 m/menit ) maka jenis motor traksi yang dipakai
kebanyakan jenis motor AC (single speed).
e . Traction Type Elevator
Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua ) penggolongan, yaitu :
a. Dilihat dari segi mesin penggerak langsung
atau tidak langsung, dibagi menjadi 2 (dua ) yaitu :
a.1
Geared Elevator
a.2
Gearless Elevator
b. Dilihat dari jenis motor traksi yang
dipergunakan dapat menjadi dua (2) jenis, yaitu :
b.1 Lift traksi motor AC
b.2 Lift traksi motor DC
Geared
elevator dengan penggerak motor AC geared biasanya dipergunakan pada lift
berkecepatan rendah dan sedang. Sebaliknya Gearless elevator dengan penggerak
motor DC ( AC VVVF ) dipergunakan pada
lift kecepatan tinggi.
Kemampuan
dari semua jenis tersebut diatas masing-masing mempunyai kelemahan dan
kelebihan masing-masing dalam penggunaannya. Namun demikian dengan
berkembangnya sistem control yang lebih modern (VVVF = Variabel Voltage
Variabel Frequensi yang dilengkapi IPM = Integrated Power Modele, dll).
Maka timbul kecendrungan yang kuat untuk
menggeser atau mengurangi penggunaan penggerak motor DC pada lift-lift keluaran
terakhir dengan kemampuan yang lebih baik dan lebih hemat biaya operasi.
Spesifik lift traksi system pengendali motor dan
gear motor pada motor traksi antara lain :
a.
Geared machine dengan motor AC
single speed : 15-30 m/menit
b.
Geared machine dengan motor AC
double speed : 30-45 m/menit
c.
Geared machine dengan motor AC
VVVF : 45-210
m/menit
d.
Gearless machine dengan motor
DC atau AC VVVF : >150 m/menit
Pada
umumnya lift jenis traksi meletakkan motor traksi dan panel control diatas rung runcur (hoistway), namun demikian
dalam beberapa kasus tertentu penempatan motor traksi dan panel control ada
yang diletakkan samping bawah atau disamping atas ruang luncur. Untuk mengatasi
masalah dimana ketinggian bangunan yang terbatas, saat ini telah ada lift motor
traksi yang tidak memerlukan ruang mesin
(machine roomless) yang disebut
Spacell yang telah diproduksi oleh Toshiba Elevator dan Kone Elevator.
f. Pembagian Jenis Dilihat
dari Sudut muatan :
Secara
umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan menjadi 3
(tiga) kelompok, yaitu :
1.
Lift Penumpang ( Passenger
Elevator)
2.
Lift Barang (Freight elevator)
3. Lift Pelayan (Dumb Waiter, lift barang
berukuran kecil).
Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Namun
perbedaan yang nyata dari kedua lift tersebut biasanya dapat kita
bedakan pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga
pada sistem pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada
dumb waiter sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.
Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan
antara lift barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan
didalam gedung-gedung diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan
kebutuhan) biasanya dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik
dipasang dengan pembukaan secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu)
maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya terdiri
dari dua daun pintu atau lebih)
Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara
penulisan kapasitas muatannya. Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation
Panel, Operation Panel Board) didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn
kilogram (kg) atau (Ib) untuk
jenis lift barang, sedangkan untuk
penumpang sering dinyatakan dalam jumlah orang (persons) atau kombinasi
keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi semakin tipis apabila kita bandingkan lift penumpang
dan lift barang yang terpasang dalam
gedung perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar lift
barang yang terpasang didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat
mengangkut penumpang atau orang.
g. Pembagian jenis dilihat
dari penggunaan
Pembagian jenis lift dilihat dari
penggunaannya, adalah ;
1.
Passenger Elevator.
2.
Observation Elevator (Panoramic Elevator, Lift Capsul).
3.
Service Elevator (passenger-freight elevator).
4.
Fireman lift (lift Pemadam Kebakaran).
Observation
elevator adalah jenis lift penumpang yang sebagian besar pada dindingnya atau
pintunya dilengkapi dengan kaca. Sehingga memungkinkan penumpangnya dapat melihat kearah luar. Lift
jenis ini biasanya dipasang pada pertokoan atau hotel yang memiliki pemandangan
yang bagus.
h.
Cara Kerja Lift
Kontruksinya
berupa sangkar atau kereta yang dinaikturunkan oleh mesin traksi, dengan
mengunakan tali baja tarik, melalui ruang luncur (hoistway) didalam bangunan
yang dibuat khusus untuk lift. Agar kereta lift tidak bergoyang digunakan rel pemandu setinggi ruang
luncur (hoistway) yang diikat dengan tembok ruang luncur lift. Untuk
mengimbangi berat kereta dan bebannya digunakan bandul pengimabang
(counterweight), beratnya sama dengan berat kereta ditambah dengan setengah
berat beban maksimum yang diizinkan. Hal ini untuk memperingan kerja mesin
traksi, karena pada saat kereta dipenuhi dengan beban maksimum, mesin traksi
hanya berupaya mengangkat atau menaikkan setengah dari beban maksimumnya.
Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin traksi hanya perlu mengangkat atau
menaikan setengah dari beban maksimum yang berlebih pada counterweight.
Pada sistem geared atau gearless (yang
masing-masing digunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta lift
tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli
katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan
counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist
ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta
menahan kereta tanpa selip berlebihan.
Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di
ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok
listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan
sebuah kabel listrik multiwire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta.
Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga
disebut sebagai kabel bergerak (traveling cable)
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih
tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di
kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi
kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah
dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.
i.
Tata Letak Lift
Ruang luncur lift ditentukan dari jumlah dan konfigurasi
tata letak lift dengan jumlah maksimum empat buah dalam satu deretan. Perlu
diingat bahwa semua hambatan dapat mengganggu arus lalu lintas perlu
dihilangkan. Tata letak lain yang juga sering dijumpai adalah bentuk cul-de-sac (jalan buntu dan melingkar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar